OLEH : Firdaus R. Harun “IPPMD”
*******
Selasa malam, Sekitar pukul 20-35 Wita. Dafid dan Aldi anak organisasi “Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Dondo(IPPMD)”, Ini pergi kesebuah kos-kosan yang di situ ada seorang teman dekat si Dafid yang bernama Irma anak organisasi “Ikatan Kekerabatan Pemuda Pelajar Mahasiswa parigi (IKPPM)”.
Dafid dan aldi pergi dengan tujuan yang tak tentu mau ngapain di sana. Setibanya di depan kos-kosan Irma, mereka langsung ambil Handpone untuk sms si irma, namun sms mereka satu pun yang terbalas, namun ternyata si irma dan temanya yang bernama wada sudah berdiri di belakang mereka sambil membawa sebungkus gorengan yang masi hangat, dibelinya di pinggir jalan trans. mereka berdua langsung kaget melihat Irma dan wada ada berdiri di belakang mereka sambil tertawa terbahak-bahak.
“Kamu berdua buat saya kaget saja tiba tiba tertawa di blakang , memang kalian dari mana saja, kok munculnya dari blakang bukan dari dalam kos?” Sapa Aldi dengan ekspresi kaget (Benar-benar kaget)
“hamaaa… ka aldi torang dua dari warung beli snek untuk di makan makan di kos” Sanggah irma, sambil senyum yang membuat hati aldi luluh”
“oh iya, memangnya kalian belanja apa semua kah?”
Irma pun tak menjawab lagi pertanyaan aldi, irma langsung berjalan masuk ke dalam kost-nya yang berukuran 4×3 itu. Dia langsung duduk santai di kursisambil membuka belanjaanya, tak lama kemudian dafid, wada dan aldi langsung ikut dari balakang untuk ikut masuk ke dalam kamar kos-kosanya itu, mereka pun langsung duduk dan becerita cerita,
“David, yang suru kemari kamu sapa?” Tegur irma untuk mengacarai.
“saya kalau tidak di ajak Aldi saya juga tdk kemari tampa di panggil” Spontan David menjawab.
si wada langsung diam dan senyum-senyum saja setelah mendengar jawaban dari dafid.
Aldi mulai becerita masalah demi masalah yang dia pendam selama berminggu-mingu ini, aldi bertanya sedikit demi sedikit menanyakan tentang keadaan irma selama tinggal di kos yang berukuran 4×3 itu, si Dafid pun tak begitu menghiraukan pembicaran aldi dan Irma iya hanya tertawa terus karena melihat si Wada makan sembil mengaruk garuk kepalanya, tidak tau gatal karena ada kutu atau melihat kelakuan Aldi yang sangat beda pas duduk di dalam kamar kos Irma. Irma heran dan bertanya kepada Dafid, “Dafid ada apa sih kamu tertawa tanpa sebap ?
Dafid pun menjawab dangan kelakuannya yang selalu membuat orang tertawa juga, ha ha ha ha, ,
“Irma saya tertawa ada sebap, buat apa saya tertawa kalau tanpa sebap itu kan orang gila terwa karena melihat kelakuan Wada yang sedang makan sambil garuk-garuk kepala seperti monyet yang sambil cari kutu tuannya”,
Irma pun tertawa juga setelah mendengar jawaban dari si dafid, he he he he ,,,, Ada ada saja kau ini Dafid dia manusia bukan munyet,
Seruh Dafid mendengar perkataan si Irma, “hhhmmmtp, maf kalau saya buat tersinggu kalian. Namun si Aldi diam diam saja mendengar percakapan kami bertiga, Aldi merasa tdk senang karena Dafid berkata begitu kepada Wada karena hanya membuat suasana menjadi tegang saja karena sebap perkataanya yang membuat irma dan wada tersinggung.
Seling waktu berjalan tak terasa jarum jam menunjukan tepat puku 23-55, Dafid tertidur di kasur tempat Wada tidur, di saat itu pula Aldi mulai dia-diam dan memangdang wajah si Irma yang sangan cantik dan bodinya luarbiasa sempurnah, dan di tengah rasa bate itu, aldi coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Irma, baik pada saat makan ataupun merokok. Irmah, adalah teman sekampus Wada yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota nya. Dia pulang ke kampunya setiap 1 tahun sekali. Sama seperti Aldi, hanya beda level. Kalau irma kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kampungnya, sedang Aldi kuliah di kota madya palu saja.
Aldi mulai menapap lagi Wajah irma sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Wada. Aldi perhatikan wajah Irma mirip ibunya sedang Wada mirip kakaknya. Hanya Irma ini lumayan tinggi, tidak seperti Wada yang pendek, meski sama-sama agak langsing. Ternyata Aldi memperhatikan daya tarik seksual Irma ada pada bodinya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya Aldi ingin memegang tangannya. Ternyatra aldi lagi ingat Mia. Kata aldi, seandainya aku tidak ke rumah kos Irma, pasti aku sudah melayang layang memikirkan Mia yang jauh di kampungnya.
Saat Wada ketoilet Irma mulai mendekati aldi aldipun merasa heran kenapa irma tiba tiba mendekat ke sampingku ada apa sebenarnya, namun Aldi tetap diam saja melihat Irma bergeser sedikit demi sedikit, Tak lama Wada di toilet berkata ;
“Heh, awas kamu aldi jangan macem-macem sama irma!” katanya tiba-tiba sambil menyinggung si aldi.
“Maksud Wada apa ? Aldi bertanya seolah-olah tidak mengerti.
“Irma itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.
“Ini ada apa sih Wada? Aldi makin bingung.
“Tidak usah pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Irma itu betul.
“Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa bicara berdua sama rma kan?”,
Aldi pun hanya tersenyum mendengar perkataan dari Wada, Irman yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu. Tak lagi heboh seperti 2 jam yang lalu selalu bercanda dan saling buka bukaan masalah yang di pendamnya sama seperti aldi.
Tiba tiba Dafid terbangun langsung keluar dari kamar kos Irma, dia langsung mengambil rokok yang di samping Aldi, iya memandang Wada dngan pesimis seakan akan Wada punya salah sama dia, tapi Wada cuek-cue saja karena Wada tdk tau apa yang dia sesalkan, lalu Aldi bertanya ke pada Dafid;
“Dafid kamu mau kemana tiba tiba pandangnmu ke Wada lain-lain ada apakah sebenaranya kamu mimpi atau kenapa, dafid pun menjawab dengan expresi yang tegang, saya tidak apa aldi saya Cuma aga stres aja dengan masalah yang saya alami sekarang, oh saya kira ada apa fid, seru aldim?
Namun Dafid tidak menjawap pertanyaan Aldi. Iya hanya jalan dan langsung keluar dari kamar kos Irma.
Di saat Dafid keluar tadi Aldi pun mulai bercerita lagi tentang organisasinya. ” Aldi cerita”:
“Irma, saya sudah lumayang lama berada dalam lingkup organisasi IPPMD itu, di dalam organisasi itu saya dapatkan banyak pengetahuan yang bisa buat saya berubah dan bisa memberikan inpirasi kepada orang-orang di kampung dan di sekitar kampus tempat saya kuliah di mana mana oragansasi pasti mengajarkan yang baik dan memberikan masukan masukan yang bermampaat buat kita di suatu hari kita jadi orang yang sukses dan bisa di bangaggakn orang tua, saya di organisasi itu sudah pernah jadi sekertaris umum, saya menjalanianya dengan lapang dada dan iklas apapun itu resikonya disitu lah kita di uji fisik dan dia ajarkan retorika dan kepemimpinan, dari situ lah say belajar dan terus belajar sama seperti Dafid juga selama di organisasi itu itupun yang terjadi dalam dirinya”,.
Iya Aldi mungkin sudah organisasi yang buat kita bisah belajar apa yang kita tidak dapat di kampus di organisasi kita mendapatkannya jawab irma cerita aldi”,
Tak lama dafid berbicara dari luar kamar kos si irma, Irma, Aldi itu hanya bicara saja banyak tidak semua benar cerita Aldi tadi itu,
“bah apa juga kau dafid kau diam saja nikmati kesendirianmu di luar situ yang tidak jelas mondar mandir kesana kemari tidak tau apa semua yang masuk masalah di fikiranmu, aldi menjawab dafid dengan tegas”,
Si Irma pun tertawa dan terus menjawab denga serius ,,sik sik sik sik,,, jangn begitu dafid aldikan Cuma cerita pengalamanya di selama dia ada dilingkup organisasi”,
Oh iya dan saya diam saja pale jawab Dafid perkataan irma dengan senyum senyunya yang lagi stres”,.
Tak lama kemuadain jam dinding berbunyi di kamar kos Irma jarumnya sudah menunjukan tepat pukul 24-10. Aldi pun langsung mengajak Dafid untuk pulang ke sekret kareana sudah larut malam, aldi pamit ke Irma danWada untuk pulang ke sekret, Irma menjawab besok malam balik ulang yah Aldi dan Dafid, iya Irma Wada besok malam kami balik lagi kesini, jawab Dafid Aldi senang karena dia bisa ketemu lagi sama Irma besok malam.
Ke esokan malamnya tepat jarum jam menunjukan pukul 20-30, mereka berdua pergi lagi ketempat tinggal Irma dan wada di kos yang luas kamarnya hanya 4×3 itu, mereka berdua sudah sampe di tempat tujuan namu mengapa dafid bertanya pada aldi;
“ kok kamu kalau ketempat irama capat sekali responya ada apa sebanarnya kah aldi,?
> tdk ada apa apa fid saya kan hanya nepatin janji yang semalam kita bilang irma sama wada kalau kita balik ulang besok malam, salah kah kalau kita disini bercanda canda dengan mereka berdua jawab aldi deangan luguh,
“Oh saya kira ada sesuatu di balik layar he he he he he,,,, tanya dafid dengan tertawa,
Aldi hanya tunduk kan kepala saja pas dengar dafid tertawa, tak lama irma keluar dari kamar kosnya dia mengajak dafid dan aldi masuk, aldi dafid masuk sini tidak baik diluar dingin hawanya? namun aldi hanya memandang irma dengan tajam karena dandanan irma malam ini sangan cantik dan sampe sampe mata aldi tdk sempat berkedip sekalipun, dafid pun diam saja sambil bejalan masuk ke kamar kos irma dan sambil meliahat aldi memandang irma, karena dafid ada rasa curaga dengan pandangan aldi ke wajah irma yang habis dandan.
“Irma langsung berseru hhhhmmmmtp, ada apa aldi kenapa pandanganmu ke saya sangat begitu tajam memang saya artis apa sampe di pandang begitu amat, Aldi kaget mendengar seru irma ?
Aldi langsung turun dari motornya sambil berkata tidak ada apa-apa kok irma saya Cuma kagum saja dengan penampilanmu malam ini”
ah iya kah aldi segitunya skali tanya Irma ?
“Yah begitu sudah seru Aldi menjawapnya dengan senyumnya yang memantul ke wajah irma.
Di saat malam itu lah Aldi mulai duduk bersampingan dengan Irma, Wada pun diam-diam saja karana tidak bisah berbuat apa lagi setela Dafid sudah ada di samping Wada, Namu tiba-tiba Irma bingung melihat kelakuan Wada malam ini;
Seruh irma bisik di hatinya sambil memandang wada kebingungan, ”tumben wada tidak menegur aku di saat duduk berdekatan di samping aldi, kenapa kemarin malam dia selalu menegur aku bilah duduk di samping Aldi terlalu dekat, kok malam ini tidak, ada apa kah dengan Wada sebenarnya malam ini”.
Tiba tiba Wada menegur Irma sambil bertanya, kenapa Irma pandanganmu terhadap saya seperti ada rasa curig?
Irma pun hanya tersenyum, sambil mendengar pertanyaan wada. Di saat itu lah aldi mulai diam dan sambil memandang wajah irma yang sangat cantik malam ini dan senyum aldi luarbiasa bisa meluluhkan hati si irma di malam ini, Disitulah mereka saling berpegangan tangan dan saling mengungkapkan rasa cinta mereka berdua di saat wada dan dafid sementara duduk berduaan di teras kos irma, Sungguh senangnya aldi di saat irma mengungkapkan isi hatinya,
” Aldi jujur saja saya sudah lama memendam perasaan ini, tetapi saya masi ragu untuk mengungkapkannya kemari kemarin, mungkin nanti saat inilah waktu yang tepat untuk mengungkapkanya perasaanku” ,
Sunggu Ternyata Irma telah lama memendam perasaan cinta kepada aldi namun irma ragu-ragu untuk mengungkapkanya, aldi pun langsung menjawab kembali ungkapan isi hati irma tadi, “iya irma saya juga seperti itu namun saya masi ragu untuk mengungkapkanya kepadamu, karena awalnya saya hanya main-main saja dengan perasaanku ini untuk mencintaimu tapi kenapa saya setiap ada di sampingmu terasa nyaman dan bahgia sampai akhirnya jadi seperti ini, seru aldi dengan semangat”!
Ternyata oh ternyata mereka berdua telah lama memendam perasaan yang sama, namu meraka berdua masi ragu untuk mengungkapkan semuanya isi hati mereka. Akhirnya meraka berdua jadian di sebuah rumah kos yang di tempati si Irma teman dekat si Dafid.
Namun Aldi dan Wada terkejut disaat Wada dan Dafid berkata,
“akhirnya kalian berdua jadian jugA, Selamat yah Aldi dan Irma.
Di saat itu pun Wada dan Dafid jujur juga kepada Irma dhan Aldi,
“kami berdua, minta maaf kepada kalian berdua, bahwa kami berdua sudah membohongi kalian selama ini, kami berdua sudah lama pacara,Namun Itu kalian berdua baru tau sekarang, dan selama ini kalian berdua tidak tau bahwa kami sudah lama pacaran..
Di malam itu lah Aldi dan Irma akhirnya pacaran, dan di saat itu juga Dafid dan Wada jujur akan kebohongan mereka berdua, karena sudah membohongi Aldi dan Irma bahwa mereka berdua tidak pacran. Itu lah akhir cerita tentang Aldi dan Irmah sama-sama saling memendam perasaan dan akhirnya pacaran, Dafid dan Wada juga sudah jujur akan kebhongan mereka selama Irma dan Aldi masi di dalam proses pendekatan…….